Sistem Panel Surya: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, Penerapan dan Perbedaannya

Jun 15, 2021 | Artikel

Sistem Panel Surya: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, Penerapan dan Perbedaannya

Sistem panel surya – Panel surya dapat menjadi pembangkit listrik mandiri yang lebih hemat dan juga menjanjikan untuk jangka panjang. Tenaga listrik ini berbeda dengan tenaga listrik konvensional karena sumber energi terbarukan yang berasal dari cahaya matahari. Tenaga listrik konvensional sendiri masih menggunakan bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbarui. Dengan populasi yang semakin meningkat, kebutuhan akan listrik juga akan terus meningkat dengan tajam. Oleh sebab itu, beralih menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya ini semakin diperlukan untuk menjaga keseimbangan bumi kita.

Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa, memiliki potensi energi surya yang berlimpah. Intensitas radiasi matahari rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 per hari di seluruh wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan menjadi sumber listrik terbarukan dan lebih ramah lingkungan. Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM tahun 2017, Indonesia memiliki potensi teknis tenaga surya yang jauh lebih besar mencapai lebih dari 207 GW.

Anda bisa mendapatkan panel surya sesuai kebutuhan Anda Bersama SUN Energy. SUN Energy merupakan pengembang sistem tenaga surya (solar developers) terbesar di Indonesia yang menawarkan model pembiayaan Zero Investment / DP 0%. Jadi Anda tidak usah mengeluarkan biaya investasi yang besar di awal untuk memasang panel surya karena SUN Energy yang akan membayar biaya investasinya. Cukup dengan DP 0%, Anda bisa memiliki solusi terbaik penghematan biaya listrik bulanan sampai dengan 30% dan bergaransi sampai 25 tahun.

Mengenal Sistem Panel Surya

Untuk memaksimalkan tenaga surya, kita dapat menggunakan panel surya. Panel surya adalah alat konversi energi cahaya matahari yang mampu menangkap dan mengumpulkan sinar matahari kemudian mengubahnya menjadi energi listrik.

Jenis Panel Surya

  1. Sistem On Grid

Sistem on grid adalah sebuah sistem yang bekerja secara langsung dengan listrik yang dihasilkan bersamaan oleh jaringan PLN. Pembangkit listrik tenaga surya sistem on grid ini dapat diterapkan untuk perumahan, gedung bangunan, perkantoran, maupun pabrik dan gudang.

Dengan sistem on grid, Anda dapat memanfaatkan panel surya pada siang hari, dimana intensitas penggunaan listrik paling tinggi. Sehingga, pada pagi dan malam harinya, Anda tetap dapat menggunakan daya listrik dari PLN. Dengan sistem on grid, Anda dapat menghemat tagihan listrik hingga 30% setiap bulannya.

Cara Kerja Sistem On Grid

Cara kerja dari sistem panel surya on grid adalah sinar matahari yang diterima akan dikonversikan menjadi arus listrik searah atau DC (direct current). Lalu, inverter akan mengubah arus listrik DC menjadi arus bolak balik atau AC (alternating current) dan akan disinkronkan dengan arus listrik yang berasal dari PLN untuk digunakan. Saat energi yang dihasilkan dari panel surya berlebih dari pemakaian, maka energi ini dapat langsung dialirkan ke PLN melalui meteran khusus. Dengan memanfaatkan sistem on grid, Anda dapat mengimbangi tagihan listrik konvensional Anda. Meskipun demikian, perlu diingat disaat listrik PLN mati, maka hunian / bangunan Anda juga akan mati, mengingat sistem ini tergintegrasi dengan listrik PLN.

  1. Sistem Off Grid

Sistem off grid adalah sebuah sistem yang tidak terhubung dengan jaringan PLN. Sistem off grid akan menyimpan tenaga surya di dalam baterai agar dapat digunakan disaat tidak ada jaringan ataupun jaringan listrik mati. Perlu diketahui bahwa sistem off grid tidak dapat memberikan daya untuk seluruh beban listrik dikarenakan penggunaan baterai yang akan memakan biaya lebih besar. Dengan perancangan yang baik, sistem off grid dapat menghasilkan daya yang mencukupi sepanjang tahun. Bahkan, di saat musim hujan kapasitas baterai dapat memenuhi kebutuhan energi.

Cara Kerja Sistem Off Grid

Cara kerja dari sistem panel surya off grid adalah sinar matahari yang diterima akan mengalirkan arus listrik searah (DC) tersebut ke regulator. Bank baterai ini nantinya yang akan menyimpan listrik DC. Inverter ini akan menarik daya listrik dari baterai. Setelah itu, akan diubah menjadi listrik AC dan diteruskan ke panel surya.

  1. Sistem Hybrid

Sistem hybrid akan menghasilkan sumber listrik dari panel surya yang dapat digabungan dengan sumber listrik dari PLN. Kedua sumber ini akan saling mendukung di saat terdapat kurang nya daya listrik ataupun terjadi pemadaman listrik. Pada sistem hybrid, panel surya merupakan sumber energi utama yang dikonversikan dan akan ditampung ke baterai. Disaat pemakaian listrik telah melebihi kapasitas baterai yang dimiliki, maka listrik PLN akan masuk secara otomatis.

Kelebihan menggunakan sistem hybrid ini adalah listrik akan tetap dialirkan meskipun terjadi pemadaman.

Cara Kerja Sistem Hybrid

Panel surya akan menangkap sinar matahari dan dikonversikan menjadi listrik DC. Setelah itu, inverter akan mengubah ke daya listrik AC yang akan digunakan untuk peralatan listrik. Daya listrik ini yang kemudian dikirimkan ke panel distribusi atau MCB untuk digunakan.

Contoh Penerapan Sistem On Grid, Off Grid, dan Hybrid

Berbagai macam sistem dapat diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan. Sistem on grid direkomendasikan untuk berbagai bangunan ataupun perumahan yang telah memiliki jaringan listrik nasional atau jaringan PLN. Hal ini untuk memaksimalkan penghematan biaya listrik Anda sampai dengan 30%.

Sedangkan, off-grid direkomendasikan untuk daerah yang memang tidak dialiri atau tidak memiliki jaringan listrik nasional atau PLN. Hal ini dikarenakan, sistem off grid yang membutuhkan generator cadangan serta baterai yang memiliki biaya cukup besar. Dan untuk sistem hybrid sendiri, dapat dimanfaatkan untuk efisiensi agar kegiatan industri atau operasional dapat menjadi lebih efisien dalam memasok kebutuhan energi.

Perbedaan

Setelah mengetahui berbagai jenisnya, kini Anda dapat menyimpulkan perbedaannya. Anda juga bisa mengetahui sistem mana yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan terbaik untuk Anda. Yang membedakan antara ketiga sistem tersebut adalah biaya instalasi, perawatan dan juga sistem kerjanya. Sistem on grid ini menjadi sistem panel yang lebih terjangkau sedangkan sistem off grid membutuhkan biaya yang lebih besar. Sistem on grid jika terjadi pemadaman listrik akan ikut padam juga, berbeda dengan sistem off grid dan hybrid.

Kualitas panel surya yang Anda dapatkan ini sangat tergantung dengan memilih penyedia jasa tenaga surya yang handal dan terbukti kualitasnya. Untuk mencapai penghematan listrik dan mengurangi emisi karbon, Anda dapat menggunakan sistem tenaga surya atau panel surya dari SUN Energy. SUN Energy merupakan perusahaan pengembang proyek sistem tenaga surya terbesar di Indonesia yang telah memiliki proyek di skala internasional. SUN Energy memberikan solusi terintegrasi mulai dari konsep, konstruksi, penentuan lokasi, izin proyek dengan berbagai macam pembiayaan. Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut mengenai penghematan listrik hingga 30% dengan DP 0%, silahkan hubungi tim SUN Energy sekarang juga!

Related Post

Mengenal Apa Itu WP pada Panel Surya

Mengenal Apa Itu WP pada Panel Surya

Watt peak menjadi indikator penting dalam menentukan performa panel surya karena memungkinkan perbandingan yang konsisten antara berbagai jenis...